ahukah kamu Air Terjun Lembah Anai berada persis di tepi jalan? Ungkap 8 fakta unik dan menarik tentang ikon Sumatera Barat ini, dari sejarah hingga mitosnya!
Siapa pun yang pernah melakukan perjalanan darat antara Padang dan Bukittinggi pasti akan terpukau oleh pemandangan sebuah air terjun megah yang seolah menyambut langsung di tepi jalan. Itulah Air Terjun Lembah Anai, salah satu ikon pariwisata paling terkenal di Sumatera Barat.
Namun, di balik keindahannya yang mudah diakses, Lembah Anai menyimpan banyak cerita dan fakta unik. Berikut adalah 10 di antaranya!
Air Terjun di Tepi Jalan Raya
Ini adalah fakta paling unik dan terkenal. Tidak seperti kebanyakan air terjun yang membutuhkan trekking atau perjalanan jauh ke dalam hutan, Air Terjun Lembah Anai berada persis di tepi Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Padang dan Bukittinggi. Pengendara bisa langsung menikmati kemegahannya tanpa harus turun dari kendaraan.
Air Terjun Lembah Anai, Bagian dari Cagar Alam
Air terjun utama yang kita lihat ini sebenarnya hanyalah “wajah depan” dari kawasan konservasi yang lebih luas, yaitu Cagar Alam Lembah Anai. Kawasan seluas 221 hektare ini melindungi keanekaragaman hayati, termasuk hutan hujan tropis yang lebat serta flora dan fauna langka seperti Siamang, Rusa, dan berbagai jenis burung.
1. Sumber Airnya Berasal dari Gunung Singgalang
Kesegaran dan kejernihan air Lembah Anai berasal dari aliran Sungai Batang Lurah, yang berhulu di Gunung Singgalang. Gunung berapi aktif ini menjadi sumber mata air yang mengalir deras menuruni tebing cadas, menciptakan pemandangan yang spektakuler dengan ketinggian sekitar 35 meter.
2. Terdapat Rel Kereta Api Legendaris di Dekatnya
Tepat di atas air terjun, kamu akan melihat sebuah jembatan dengan rel kereta api tua. Ini adalah bagian dari jalur kereta api peninggalan zaman kolonial Belanda yang dulu menghubungkan Pelabuhan Teluk Bayur dengan Sawahlunto untuk mengangkut batu bara. Meskipun kini sudah tidak aktif, rel ini menjadi spot foto yang sangat historis dan Instagramable.
3. Bukan Hanya Satu Air Terjun
Meskipun yang paling terkenal adalah yang di tepi jalan, di dalam kawasan Cagar Alam Lembah Anai sebenarnya terdapat tujuh air terjun lainnya. Salah satunya yang cukup dikenal adalah Air Terjun Kembar. Namun, untuk mencapainya, pengunjung harus melakukan trekking ke dalam hutan dengan izin dari pihak berwenang.
4. Ikon Abadi Pariwisata Sumatera Barat
Lembah Anai sudah sejak lama menjadi maskot pariwisata Sumatera Barat. Fotonya sering muncul di kartu pos, kalender, buku panduan wisata, hingga menjadi latar wajib bagi siapa saja yang berkunjung ke Ranah Minang. Mengambil foto di sini seolah menjadi bukti sah bahwa kamu telah menjelajahi Sumatera Barat.
5. Asal-Usul Nama yang Unik
Nama “Anai” diyakini berasal dari kata “anai-anai” atau rayap. Konon, di kawasan hutan sekitar air terjun ini dulunya banyak ditemukan kayu-kayu lapuk yang menjadi sarang anai-anai, sehingga masyarakat setempat menamainya Lembah Anai.
6. Sensasi Kabut Air yang Menyegarkan
Karena lokasinya yang sangat dekat dengan jalan, siapa pun yang melintas akan merasakan sensasi unik dari cipratan dan kabut airnya yang sejuk. Bahkan saat berada di dalam mobil dengan jendela terbuka, kamu bisa merasakan kesegaran embun yang terbawa angin, memberikan jeda yang menyegarkan dari perjalanan panjang.
7. Rawan Terjadi Banjir Bandang (Galodo)
Di balik keindahannya, Lembah Anai memiliki potensi bahaya. Saat curah hujan sangat tinggi di hulu (Gunung Singgalang), aliran air bisa meluap secara tiba-tiba menjadi banjir bandang atau yang disebut “galodo” oleh masyarakat Minang. Peristiwa ini kerap membuat jalanan tidak bisa dilewati dan sangat berbahaya bagi pengunjung yang terlalu dekat dengan aliran sungai.
8. Sempat Menjadi Lokasi Syuting Film
Keindahan alamnya yang dramatis membuat Lembah Anai pernah menjadi lokasi syuting untuk beberapa film Indonesia. Salah satu yang cukup dikenal adalah film “Sengsara Membawa Nikmat” pada tahun 1991, yang menampilkan keindahan klasik air terjun ini.
Air Terjun Lembah Anai lebih dari sekadar pemandangan alam. Ia adalah monumen hidup yang menceritakan kisah tentang kekuatan alam (aliran air dari gunung), sejarah kolonial (jalur kereta api), dan perkembangan modern (jalan raya). Aksesibilitasnya yang luar biasa membuatnya menjadi “salam pembuka” yang megah bagi siapa pun yang melakukan perjalanan darat di jantung Minangkabau.
Jika kamu berkunjung, jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan menjaga kebersihan lingkungan Cagar Alam ini.