Penasaran dengan Ucok Durian? Temukan fakta uniknya, dari sejarah pendiri bernama asli Zainal Abidin, garansi anti zonk, hingga jadi favorit presiden.

Jika menyebut kota Medan, salah satu hal pertama yang terlintas di benak banyak orang adalah durian. Dan ketika berbicara tentang durian di Medan, satu nama berdiri tegak di atas yang lain: Ucok Durian. Bukan sekadar kedai durian, Ucok Durian adalah sebuah institusi, ikon kuliner, dan destinasi wajib bagi siapa pun yang menginjakkan kaki di ibu kota Sumatera Utara.

Mari kita selami lebih dalam sejarah perjuangan dan fakta-fakta menarik yang menjadikan Ucok Durian sebagai legenda.

Siapa Itu Ucok Durian?

Ucok Durian adalah sebuah kedai durian legendaris yang terletak di Jalan K.H. Wahid Hasyim, Medan. Tempat ini tidak pernah sepi pengunjung, baik siang maupun malam. Tumpukan durian yang menggunung di bagian depan kedai menjadi pemandangan ikonik yang menyambut setiap tamu. Aromanya yang khas langsung menusuk hidung, seolah memanggil para pencinta durian untuk segera mencicipi kelezatannya.

Pemiliknya adalah Zainal Abidin Siregar, yang lebih akrab disapa dengan panggilan “Ucok”. Dalam budaya Batak, “Ucok” adalah panggilan sayang untuk anak laki-laki. Nama inilah yang kemudian melekat dan menjadi merek dagang yang dikenal di seluruh Indonesia, bahkan dunia.

Sejarah: Perjuangan dari Gerobak Pinggir Jalan hingga Jadi Legenda

Kisah sukses Ucok Durian tidak terjadi dalam semalam. Ini adalah buah dari kerja keras, keuletan, dan komitmen terhadap kualitas selama puluhan tahun.

  • Awal Mula (Era 1980-an): Zainal Abidin Siregar memulai usahanya dari nol. Ia berjualan durian menggunakan gerobak sederhana di pinggir Jalan Iskandar Muda, Medan. Setiap hari, ia mendorong gerobaknya, menjajakan durian kepada para pengendara dan warga sekitar.
  • Membangun Kepercayaan: Sejak awal, Bang Ucok sudah menerapkan prinsip yang menjadi kunci suksesnya: kejujuran dan jaminan kualitas. Ia tidak segan mengganti durian jika pelanggan merasa rasanya tidak enak (hambar, asam, atau mentah). Prinsip inilah yang perlahan membangun kepercayaan pelanggan.
  • Titik Balik dan Pertumbuhan: Berkat reputasinya yang baik, usahanya terus berkembang. Dari gerobak, ia mampu menyewa lapak kecil, hingga akhirnya pindah ke lokasi yang lebih besar dan strategis di Jalan Wahid Hasyim, tempatnya berdiri megah hingga sekarang.
  • Menjadi Ikon: Popularitas Ucok Durian meroket seiring waktu. Tempat ini bukan lagi hanya dikunjungi warga lokal, tetapi juga menjadi tujuan utama wisatawan domestik dan mancanegara. Namanya menjadi sinonim dengan durian Medan.

Fakta Unik yang Membuat Ucok Durian Begitu Istimewa

Keberhasilan Ucok Durian tidak hanya karena sejarahnya, tetapi juga karena beberapa keunikan yang membedakannya dari penjual durian lain.

1. Buka 24 Jam, 7 Hari Seminggu

Ucok Durian tidak pernah tutup. Kapan pun Anda datang, entah itu pagi buta atau tengah malam, kedai ini akan selalu siap melayani. Konsep ini sangat menguntungkan bagi wisatawan yang memiliki jadwal penerbangan tak menentu atau warga yang tiba-tiba “ngidam” durian di malam hari.

2. Garansi Legendaris: “Ganti Sampai Puas”

Inilah moto sakti Ucok Durian. Jika Anda membuka durian dan rasanya tidak sesuai selera (misalnya hambar, terlalu asam, atau keras), staf akan dengan sigap menggantinya dengan yang baru, tanpa banyak tanya. Garansi ini menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang tinggi terhadap kualitas produk mereka.

3. Stok Durian Melimpah Sepanjang Tahun

Meskipun durian adalah buah musiman, Ucok Durian selalu memiliki stok yang melimpah. Rahasianya? Mereka membangun jaringan pemasok yang kuat dari berbagai daerah di Sumatera, seperti Sidikalang, Bahorok, Sibolga, hingga Aceh. Ketika satu daerah sedang tidak panen, daerah lain akan memasok, memastikan ketersediaan durian berkualitas sepanjang tahun.

4. Langganan Pejabat, Artis, hingga Presiden

Reputasi Ucok Durian telah menarik banyak tokoh terkenal. Mulai dari artis ibu kota, pejabat daerah, menteri, hingga Presiden Republik Indonesia. Presiden Joko Widodo tercatat beberapa kali menyempatkan diri mampir ke Ucok Durian saat berkunjung ke Medan. Hal ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai “Raja Durian”.

5. Keahlian Staf Memilih Durian

Para pekerja di Ucok Durian bukanlah sekadar penjual. Mereka adalah “pakar” durian. Dengan sekali ketuk, cium, atau lihat, mereka bisa memprediksi rasa dan tekstur daging di dalamnya. Pengunjung cukup menyebutkan preferensi rasa—apakah mau yang manis legit, pahit, atau kombinasi manis-pahit—dan mereka akan memilihkan durian yang paling pas.

6. Layanan Kemas untuk Oleh-Oleh (Airport-Friendly)

Ucok Durian sangat memahami kebutuhan wisatawan. Mereka menyediakan layanan pengemasan khusus untuk dibawa bepergian, terutama dengan pesawat. Daging durian akan dikupas, dimasukkan ke dalam kotak plastik, lalu disegel dengan mesin vakum untuk mengurangi bau dan menjaga kesegarannya. Kemasan ini aman untuk dimasukkan ke dalam bagasi pesawat.

Lebih dari Sekadar Buah: Produk Olahan Durian

Selain menjual buah durian utuh, Ucok Durian juga menawarkan berbagai produk olahan yang tak kalah lezat:

  • Pancake Durian: Daging durian lumer yang dibalut dengan kulit crepes tipis dan krim lembut.
  • Daging Durian Beku: Daging durian murni tanpa biji yang dibekukan, cocok untuk diolah menjadi berbagai hidangan penutup.
  • Es Krim Durian: Es krim dengan rasa durian asli yang kuat.
  • Sop Durian: Hidangan penutup menyegarkan yang berisi daging durian, es serut, dan aneka topping.
  • Tempoyak: Daging durian yang difermentasi, biasanya digunakan sebagai bumbu masakan khas Melayu.

Ucok Durian lebih dari sekadar tempat makan durian. Ia adalah simbol kerja keras, bukti bahwa kualitas dan kepercayaan adalah fondasi bisnis yang abadi, serta representasi kekayaan Kuliner Medan. Sebuah kunjungan ke Medan belum lengkap tanpa merasakan sensasi membelah dan menikmati legitnya durian langsung di kedai sang raja, Ucok Durian.